Kumpulan Artikel Bermanfaat
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (al-Mujaadilah: 11),
Selasa, 10 April 2012
Senin, 09 Mei 2011
Surat Dari Pejuang HAMAS untuk Muslim di Indonesia
Seluruh isi surat ini telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Arab, yang dikirim oleh seseorang bernama Abdullah Al Ghaza yang Mengaku dari Gaza City-Jalur Gaza melalui surat elektronik (Email) dan artikel diterbitkan oleh Buletin Islami, berikut isi surat tersebut:
“Untuk saudaraku di Indonesia, mengapa saya harus memilih dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia. Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki adalah karena negri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian saudaraku?
Di saat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis dakwah dari jama’ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama’ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.
Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama’ah haji asal Gaza sejak tahun 1987 sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama’ah haji dari negara kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian. Wah pasti uang kalian sangat banyak, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang memnunaikan ibadah haji yang kedua kalinya, Subhanallah.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di Gaza ini, tidak dilahirkan di negri kalian saja. Pasti sangat indah dan mengagumkan. Negri kalian aman, kaya, dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui tentang negri kalian.
Pasti ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapoatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.
Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku, tidak seperti di negri kami ini. Tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah. Sehingga istri kami terpaksa melahirkan di atas mobil, ya di atas mobil saudaraku.!
Susu formula bayi adalah barang langka di Gaza sejak kami diblokade 2 tahun yang lalu, namun istri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga 2 tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar Asi mereka, istri kami rela minum air rendaman gandum.
Namun, mengapa di negri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya. Terkadang ditemukan mati di parit-parit, selokan, dan tempat sampah. Itu yang kami dapat dari informasi di televisi.
Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negri kalian adalah negri yang tertinggi kasus aborsinya untuk wilayah Asia. Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina seperti itu? Sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami disini.
Memang hampir setiap hari di Gaza sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati. Namun, bukanlah di selokan-selokan atau got-got apalagi di tempat sampah. Mereka mati syahid saudaraku! Mati syahid karena serangan roket tentara Israel!
Kami temukan mereka tak bernyawa lagi di pangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan Zionis Israel. Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah aset perjuangan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan negri ini.
Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 Desember 2009 kemarin, saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 di antaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru di jalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!
Wahai saudaraku di Indonesia,
Negri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena sulit mencari rizki disana? Apa negri kalian diblokade juga?
Perlu kalian ketahui saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi, apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade. Sungguh kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai tata usaha di kantor pemerintahan HAMAS sudah 7 bulan ini belum menerima gaji bulanan saya. Tetapi Allah SWT yang akan mencukupkan rizki untuk kami.
Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Ya, mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel. Mereka mengucapkan akad nikah diantara bunyi letupan bom dan peluru, saudaraku.
Dan Perdana Menteri kami, Ust Isma’il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqah pembinaan di negri antum (anda). Seperti yang diceritakan teman saya, program pengajian kalian pasti bagus, banyak kitab mungkin yang kalian yang telah baca. Dan banyak buku-buku pasti sudah kalian baca. Kalian pun bersemangat kan? Itu karena kalian punya waktu.
Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini. Satu jam, ya satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqah. Setelah itu kami harus terjun ke lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami.
Kami disini sangan menanti-nantikan saat halaqah tersebut walau hanya satu jam. Tentu kalian lebih bersyukur. Kalian punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqah, seperti ta’aruf, tafahum, dan takaful disana.
Halafalan antum pasti lebih banyak daripada kami. Semua pegawai dan pejuang HAMAS disini wajib menghapal Surah Al-Anfal sebagai nyanyian perang kami, saya menghafal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana dengan kalian?
Akhir Desember kemarin, saya menghadiri acar wisuda penamatan hafalan 30 Juz anakku yang pertama. Ia merupakan diantara 1000 anak yang tahun ini menghafal Al-Qur’an dan umurnya baru 10 tahun. Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal Al-Qur’an ketimbang anak-anak kimi disini. Di Gaza tidak ada SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) seperti di tempat kalian yang menyebar seperti jamur di musim hujan. Disini anak-anak belajar diantara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun kurma. Ya, di tempat itu mereka belajar, saudaraku. Bunyi suara setoran hafalan Al-Qur’an mereka bergemuruh dianatara bunyi-bunyi senapan tentara Israel. Ayat-ayat jihad paling cepat mereka hafal, karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung mereka rasakan.
Oh iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia. Kami menyaksikan aksi demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur. Karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.
Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami disini, termasuk kalian yang di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan , saudaraku. Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhwah kalian kepada kami. Doa-doa dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.
Oh iya, hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telpon dan fax yang masuk. Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi. Salam untuk semua pejuang-pejuang Islam dan ulama-ulama kalian.
Saudaramu di Gaza,
Abdullah Al Ghaza
Selengkapnya...
Sabtu, 26 Maret 2011
Wasiat Dahsyat Penolak Kefakiran
Islam itu sangat solutif, berbahagialah bila engkau seorang muslim, apalagi seorang muslim itu adalah enterpreuner (red. Pengusaha), kalaulah dia yakin akan jalannya, untuk berjihad di dunia melalui bisnis, tentulah dia memiliki dua ujung mata pedang dalam langkah perjuangannya, yaitu pertama : Ikhtiar yang sungguh sungguh dalam menjemput rezeki, dan kedua : Kekuatan amalan ibadah dan doa.
Kedua mata pedang tersebut saling menguatkan, kedua mata pedang tersebut menambah kekuatan keyakinan hamba atas kekuasaan Yang Maha Kuasa. Logika bisnis dan usaha kadang-kala menjadi terbalik, bahkan hasil yang di raih pun seringkali ilmu matematika ataupun indikator ekonomi tak mampu menjangkau.
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 35:2)
“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang di kehendaki Nya di antara hamba-hambaNYA dan menyempitkan bagi (siapa yang di kehendakiNya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi Rezeki yang sebaik baiknya” (QS 34:39)
Pada saat krisis tiba, niscaya mereka para pribadi muslim haruslah merasa yakin dan tetap tenang. Mereka tidak gundah atas berita yang beredar di media masa, mereka tidak turut serta menggaungkan senandung yang sama dengan kaum yang lain , mereka punya sikap yang unik dan berbeda dengan kaum yang lain, alasannya karena mereka punya keyakinan yaitu mereka memiliki ALLAH, PEMILIK SEGALA KEPUTUSAN, PEMBERI REZEKI.
Seringkali ummat islam terlupakan adanya kekuatan ujung mata pedang yang kedua ini yaitu kekuatan amalan ibadah dan doa , sebahagian ummat islam sekarang cenderung mengikuti pola manajemen barat yang serba ‘sebab akibat’ secara rasional, yang tentunya paham barat tersebut telah nyata melupakan faktor Tuhan sebagai Penentu. Walaupun sebagian mereka berhasil dalam usahanya, maka hasil kerja yang di dapat paling tidak hanya memperbanyak digit nilai materi saja, dan hampa dalam nilai keimanan serta berpeluang hilang keberkahannya, ketahuilah bila niat dan hasilnya dasarnya sudah menyimpang , hasil itu semua kelak akan nihil di hadapan Allah.
Rugi sekali bagi seorang muslim, apalagi kalangan pengusaha muslim khususnya, bila meninggalkan kekuatan yang satu ini, mereka punya Allah, mereka punya peluang doanya terkabul, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di banding orang kafir, kenapa kita harus tunduk kepada yang lainnya, bahkan melemahkan diri?
Banyak sekali hadist Nabi maupun kisah sahabatnya yang memberikan gambaran bagaimana seorang muslim berdoa, kesemuanya merupakan karuniaNYA agar ummat islam khususnya para pengusahanya agar memiliki pegangan dan panduan dalam melangkah di kehidupan dunia ini, menjadi pengelana yang tak akan tersesat di antara ujian kehidupan berupa kelapangan maupun kesempitan.
…………
Adalah Abdullah bin Mas’ud , salah seorang sahabat dekat Rasul SAW. Di masa Khalifah Usman bin Affan, dia menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, Khalifah usman menjenguknya dan menyaksikan Abdullah bin Mas’ud dalam keadaan sedih.
Usman : “Apa yang membuatmu sedih?”
Abdullah : “Dosa dosaku”
Usman : “Apa yang engkau inginkan dariku, aku akan penuhi?”
Abdullah : “Saya merindukan rahmat Allah”
Usman : “Jika engkau setuju, aku akan memanggilkan tabib”
Abdullah : “Tabib hanya membuatku sakit”
Usman : “Jika engkau tak keberatan, aku akan perintahkan bendaharaku untuk memberimu harta dari baitul mal”
Abdullah : “Ketika aku amat membutuhkannya, engkau tak memberiku sesuatu, dan sekarang tatkala aku sama sekali tak membutuhkannya, engkau hendak memberikan sesuatu!”
Usman : “Pemberian itu juga hadiah untuk putri putrimu”
Abdullah : “Mereka juga tak membutuhkan sesuatu, karena aku telah berwasiat kepada mereka untuk membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran”
Nah, saudara muslimku, informasi ini sudah sampai kepada anda semua, jangan di sia-siakan , mari kita lakukan amalan ini, Insha Allah, kita mampu untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian kehidupan ini dan niscaya Insha Allah, kefakiran pun tak akan hadir di hadapan kita semua. Dan berilah wasiat yang sama kepada orang orang yang anda cintai, agar mereka bisa seberuntung seperti yang di sabdakan Rasul SAW di atas. Amin.
Sumber : Eramuslim.com
Selengkapnya...
Cinta Lama Bersemi Kembali
Sejak maraknya situs jejaring sosial seperti Facebook, Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) nampaknya ikut menjadi tren. Kalau yang melakoni CLBK sama-sama masih lajang sih tidak ada masalah, tapi yang menjadi masalah yang melakoni adalah mereka yang sudah menikah! Facebook menggoyahkan dan mengahancurkan pernikahan sungguh bukan rumor, tapi nyata, nyata, dan nyata.
Ada seorang istri yang meninggalkan suaminya, kemudian menikah lagi dengan teman SD yang ditemuinya kembali lewat Facebook. Ada seorang suami yang kerap kali mengirim pesan dan rayuan mesra kepada wanita lain yang masih dicintainya, lagi-lagi lewat Facebook.
Ada wanita, sudah menikah, rajin sekali menulis di Wall Facebook seorang lelaki yang bukan suaminya untuk memberikan sejuta perhatiannya. Nauzubillahi minzaliik…
Diawali dengan perjumpaan kembali di Facebook, meninggalkan pesan di inbox, chatting, reuni, terus berlanjut dan berlanjut. Di mata si laki-laki si dia terlihat semakin cantik, menarik, semakin memesona. Di mata si perempuan si dia terlihat sukses dalam karir, mapan, dan semakin dewasa. Cinta lamapun bersemi kembali.
Saling menyapa mesra, memberikan perhatian istimewa, berbagi cerita, curhat, bernostalgia. Apalagi jika perpisahan yang dulu terjadi bukan karena hal yang sangat prinsip, misalnya hanya karena pisah atau pindah sekolah. Ditambah lagi mereka menemukan banyak kekurangan pada pasangan sekarang (baca: suami/istri). CLBK menjadi kian tak terelakkan. Hanya si dia yang kini bertahta di pikiran kita.
Ketika cinta lama bersemi kembali maka semua terasa indah, hidup menjadi lebih bergariah, ada sensasi yang luar biasa. Benar sekali, karena setan menjadikan segalanya terasa indah buat mereka, ada khannas yang bersembunyi dan membisikkan ke dada mereka, dan khannas yang terus melancarkan tipu dayanya! Sehingga diterjangnya norma sosial, diterjangnya norma agama, semata-mata demi hawa nafsu.
Tak ada rasa takut lagi kepada Allah yang Maha Mengawasi setiap perbuatan kita. Tak dipikirkannya lagi perasaan sang suami atau istri yang bila tahu perbuatan mereka,akan terkoyak dan terluka hatinya. Padahal saat asyik bersama si dia, mungkin sang suami sedang bekerja keras, bekerjauntuk mewujudkan harapan dan impian istri tercintanya. Atau istrinya sedang kelelahan mengurus anak-anaknya di rumah, menyuapi, memandikan, menggendong anak-anak…
Sungguh, Allah membenci orang yang berbuat khianat. Allah Swt berfirman, ”Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang berkhianat.” (Q.S Al-Anfal [8]: 58)
Rasulullah Saw bersabda, “Orang yang paling di antara kalian adalah orang yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik perlakuannya terhadap keluargaku. Tiada yang memuliakan seorang istri, kecuali orang yang mulia. Dan, tiada seorang yang menghinakan seorang istri, kecuali orang yang hina.”
STOP, Berhenti, Jangan teruskan CLBK! Sebelum semua terlambat. Pikirkan lagi dengan hati yang jernih. Cinta seperti itu tidak akan berakhir bahagia, sebaliknya akan berakhir penyesalan dan duka.
Buang jauh-jauh cinta lama kita. Jangan biarkan cinta lama bersemayam di hati, jangan biarkan cinta itu bertunas, lalu tumbuh merekah!
Lihat di samping kita… Pasangan yang bertahun-tahun setia di samping kita, tak pernah sedetikpun meninggalkan kita walau bagaimanapun sulitnya hari-hari kita, dia yang berjuang bersama kita, dia yang telah menerima segala kekurangan kita, diaibu dari anak-anak kita.
Tatap anak-anak kita…amanah Allah kepada kita. Hati mereka harus dijaga dengan sekuat tenaga, jangan sampai terkoyak maupun terluka. Tegakah kita meruntuhkan kebahagiaan mereka demi nafsu kita? Kebahagiaan yang didapat bila ayah bunda lengkap ada bersama mereka. Sungguh, tak akan ada yang melebihi kasih sayang ayah dan ibu kandung mereka , orang tua terbaik untuk mereka. Ayah Bunda… Kebahagiaan anak-anak ada di tangan kita.
Wallohu ‘alam bishshowaab
Sumber : Eramuslim.com
Selengkapnya...